Lubang di trotoar kota XXX

Lubang di trotoar kota XXX

Sore hari, dalam perjalanan kembali ke lab dari mesjid sehabis shalat ashar, saya berbincang-bincang dengan teman saya (dengan sedikit editan biar sedikit lebih renyah 😊) , namanya hamba Allah, tidak boleh disebut, menjaga kode etik jurnalistik, agar tidak riya. 😁

Hamba Allah ini berkata kepada saya : "Bro, lihat ni, tadi pagi ada petugas yang memperbaiki trotoar ini, dia bersih-bersihin trotoar sehabis diperbaiki, tapi lihat tu, lubang dalam di trotoar ini dia biarin begitu aja, lubangnya dalam sekali padahal, hampir 2 meter, dia nggak peduli sama sekali nanti kalo ada orang jatuh karena nggak lihat". 

Terus apa komentar saya? Saya katakan kepadanya : "Bro, dia tidak peduli, sama dengan tidak pedulinya kita, dari tadi kita lalu lalang aja tanpa berbuat apa-apa. Padahal bisa jadi kita sendiri nanti yang masuk ke lubang itu, atau saudara-saudara kita yang lain yang terjerumus ke situ". Teman saya ini terdiam, saya juga kaget kok bisa saya berkomentar seperti itu. Saya khawatir dia tersinggung, soalnya setelah terdiam dia mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain. 

Sebuah nada berbunyi di smartphone saya, sebagai tanda lima belas menit lagi akan datang waktu magrib. Saya dan hamba Allah tadi segera meluncur menuju mesjid melewati trotoar yang berlubang-lubang tadi. Kali ini setiap melewati lubang yang terlalu dalam (hampir-hampir dua meter), dia mengambil beberapa kayu untuk memberi tanda bagi yang lain kalau disitu ada lubang yang dalam, agar mereka tidak terjerumus. Ternyata benar, dia  "tersinggung" dengan ucapan saya tadi sore. Saya pun ikut "tersinggung" dengan ucapan saya sendiri, saya ambil beberapa kayu, saya tutup lubang yang dalam itu. Tetapi kata hamba Allah ini, jangan tutup, cukup jadikan penghalang aja biar orang lain tidak melewati lubang ini, karena kayu-kayu yang kami kumpulin tidak kokoh untuk menutup lubang itu, khawatirnya ketika diinjak oleh orang lain, kayunya patah dan orang itu terjatuh ke dalam lubang. Cuma itu yang dapat kami lakukan mudah-mudahan tidak orang yang terperosok ke dalam lubang-lubang itu. 

Demikianlah teman, terkadang kita dengan mudahnya mengatakan orang lain tidak peduli, padahal kita sendiri juga tidak peduli. Mari kurangi ucapan, tambahi tindakan!




Trotoar 

(ilustari aja)
sumber gambar: https://cdns.klimg.com/newshub.id/photonews/2017/02/20/120502/foto-trotoar-kota-bandung-rasa-eropa-170220c-004.jpg




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer